Pasutri Dengan 12 Anak Ini Didatangi DPPKB Untuk Edukasi Program KB

Pasutri Dengan 12 Anak Ini Didatangi DPPKB Untuk Edukasi Program KB

PURWAKARTA - Pasangan suami istri, Dasep (49) dan Uju (40) yang memiliki sebanyak 12 anak yang masih kecil-kecil, didatangi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta. Kedatangan Dinas yang di pimpin Yayat Hidayat itu untuk memberikan edukasi mengenai program Keluarga Berencana (KB) bagi keluarga berdomisili di Kampung Mariuk RT11/RW03, Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Pasutri tersebut sejatinya tidak menginginkan banyak anak. Mereka sempat mengikuti program keluarga berencana (KB), namun tidak cocok. Selain kondisi tubuh Juju yang sering sakit saat mengikuti program KB. Ternyata, Juju juga tetap hamil dan mempunyai anak, sehingga terpaksa menghentikan program KB. “Saya pernah ikut KB tapi gak cocok dan sering sakit, jadi dihentikan aja,â€ ucap Uju. Sementara, Kepala DPPKB Kabupaten Purwakarta, Yayat Hidayat, melalui Kabid KB, Idi Junaedi mengatakan, pihkanya memberikan edukasi tentang program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan mengajak keluarga tersebut untuk ikut ber-KB kembali. “Iya kemarin bersama pak Kadis, kami mengedukasi keluarga Dasep dan Uju yang memiliki anak 12 orang itu. Alhmdulilah, Uju bersedia untuk ikut ber-KB kembali. Uju dipasang implant, dan anaknya yang sudah nikah bersedia menggunakan IUD,â€ jelas Idi, pada Kamis (10/3/2022). Idi menjelaskan, bahwa program Keluarga Berencana (KB) tidak memaksa pasangan suami-istri (pasutri) hanya memiliki dua anak. “Program KB kini telah direvitalisasi dengan tagline, kalau terencana semua akan lebih mudah,â€ ungkapnya. Terkait dengan hal itu, Idi berharap masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang benar tentang program KB tersebut. “Prinsip dari program ini adalah keluarga yang terencana. Mulai dari perencanaan pernikahan hingga kelahiran anak dan jumlah anak. Kalau terencana, semuanya akan lebih mudah,â€ jelasnya. Idi menegaskan, bahwa Program KB bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga. “Jadi tak ada paksaan atau dibatasi hanya dua anak. Jumlah anak ideal dalam keluarga disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan, kesehatan reproduksi dan dukungan ekonomi,â€ imbuhnya. Dirinya sangat mengharapkan peran tokoh agama, tokoh adat memberi pemahaman kepada masyarakat terkait dengan program kependudukan dan pembangunan keluarga. (san/rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: